alumnikampus.com – Abu Nawas adalah sosok jenaka pujangga Arab dan merupakan penyair terbesar sastra Arab klasik. tokoh sufi ini hidup pada zaman Khalifah Harun Ar Rasyid di Baghdad (806-814 M) dan terkenal sampai dipenjuru dunia hingga saat ini.
Banyak cerita lucu mulai dari yang sederhana sampai yang mendekati nyawa Abu nawas layak dijadikan bacaan menarik bagi kawan kawan semua. keahlian khusus Abu nawas adalah merubah ketegangan menjadi gelak tawa dan tidak pernah Gugup meskipun berada dalam situasi yang berbahaya.
Salah satu cerita yang menarik adalah ketika Abu Nawas didatangi tiga orang pintar untuk menjebak Abu Nawas dengan beberapa pertanyaan yang tidak akan mungkin bisa terjawab.
Kedatangan ke tiga orang pintar itu dimanfaatkan penduduk untuk dijadikan tontonan terbuka pertarungan ilmu pengetahuan, dengan cara dipertemukannya ketiga orang itu dengan Abu Nawas untuk menjawab pertanyaan dari salah satu pihak didepan orang banyak.
Abu Nawas akhirnya setuju untuk menghadapi ketiga orang itu di lapangan tempat bertemunya banyak orang agar masyarakat bisa mendapatkan hiburan serta menyaksikan debat ilmu pengetahuan secara terbuka pada tanggal yang telah ditentukan.
Waktu yang ditentukan sudah tiba, masyarakat berkumpul dengan berbagai tujuan,ada yang penasaran,ada yang berharap Abu Nawas menang dan ada juga yang berharap kali ini Abu Nawas bisa terkalahkan karena sudah menghina raja mereka.
Sampai acara dimulai,Abu Nawas pun tampak santai tanpa kelihatan gugup sedikitpun dan mempersilahkan ketiga Orang pintar tersebut untuk mengenalkan diri dan juri memberi kesempatan ketiga orang pintar tersebut untuk bertanya dulu sebagai bentuk penghormatan.
Kesempatan itu tidak disia siakan oleh ketiga orang itu,karena merupakan peluang untuk bisa membunuh mental Abu Nawas sejak awal sehingga harapannya Abunawas mengalami kesempitan berfikir dan cakrawala berfikirnya menjadi gelap.
Orang pertama bertanya kepada Abu Nawas :
Wahai si tolol Abu Nawas..dimana sebenarnya pusat Bumi berada..???

Bukannya emosi,Abu Nawas justeru tertawa geli saat dibilang tolol, dengan santainya abu nawas berkata,..
Ahh…itu sih gampang…ucap abu Nawas.

Kalau begitu dimana pusat bumi berada??mulai emosi dan mendesak abunawas
Dengan cerdik abu Nawas menjawab,,
wahai saudara yang budiman,,,,pusat bumi itu Tepat di bawah telapak kaki saya, ekspresi senyum lebar dan sesekali merapatkan kakinya dengan sedikit membungkuk.
Orang kedua menyangkal dan bertanya kepada Abu Nawas,,
..Bagaimana saudara bisa membuktikan jawaban anda..
Abu nawas menanggapi dengan cerdas dan cermat,
Mari kita buktikan bersama,tetapi jika kalian tidak percaya dengan jawaban saya tadi,ukur saja sendiri ..

Jawaban itu membuat orang pertama tertegun dan berdiam saja
Kemudian orang kedua melempar pertanyaan kepada Abu Nawas,,
Berapa jumlah bintang yang ada di langit..??
Pertanyaan dengan nuansa yang hampir sama dengan pertanyaan pertama ,, pasti Abu Nawas bisa menjawabnya…
Sambil senyum kecil Abu nawas menjawab pertanyaan orang pintar itu,,
Coba lihat keledai saya itu yang sedang merumput,jumlah bintang bintang yang di langit itu jumlahnya sama persis dengan jumlah bulu keledai saya…

Bagaimana Anda bisa membuktikan jawaban anda,,ucap orang pintar itu kepada Abu Nawas.
Abu Nawas sangat sangat tenang menanggapi sanggahan itu,
Kalau Anda masih tidak yakin dengan jawaban saya,coba hitung jumlah bulu keledai saya,makan anda akan menemui kebenarannya
Itu jawaban bodoh, cuma akal-akalan . Bagaimana cara menghitung jumlah bulu keledai? “Sanggahan itu disampaikan dengan sedikit emosi. “
Abu Nawas menjawab tidak dengan emosi tetapi sangat tenang…
Nah, jika saya bodoh, berarti saudara lebih bodoh dari pada saya, karena tidak ada orang bisa menghitung bintang di langit?” ujar Abu Nawas.

Jawaban itu membuat orang pintar kedua tadi langsung terkunci mulutnya dan merunduk lesu.
Yang ditunggu tunggu Masyarakat adalah pertarungan kepandaian antara Abu Nawas dengan Orang pintar ke tiga ini.konon katanya orang ketiga ini adalah yang paling pintar dan cerdas diantara yang lainnya.
Sudah lama Ia memang terganggu dengan kecerdikan Abu Nawas,barusan duduk diatas panggung orang pintar ketiga itu dengan sinis bertanya kepada Abu Nawas,
Tampaknya anda mengetahu banyak dan sangat paham dengan keledai,sekarang saya bertanya,berapa total jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu..??

Konsep pertanyaan yang sangat mirip antara ketiga pertanyaan ini membuat Abu Nawas tertawa terbahak bahak.
Dengan riang Abu Nawas menjawab ,,aku tahu jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu,jumlahnya sama persis dengan jumlah rambut di janggut anda…tidak kurang tidak lebih..

Masyarakat tertawa mendengar jawaban Abu Nawas kepada orang itu,secara otomatis mengganggu psikologis orang pintar ke tiga tersebut,kemudian dia langsung menanggapinya
Bagaimana anda bisa membuktikan hal itu?” orang ketiga penasaran.
Oh itu sangat mudah dan gambang. Begini caranya, saudara cabut sehelai bulu ekor keledai saya, lalu saya juga mencabut satu janggut saudara. kalau jumlahnya sama, maka yang saya katakan adalah kebenaran. Tetapi Kalau jumlahnya tidak sesuai, berarti saya yang keliru, “Abu Nawas menerangkan dengan tegas”.
Orang ketiga itu menyerah dan kelihatan bodoh didepan mata Abu Nawas karena tidak mungkin itu dilakukan,sakit yang luar biasa tidak bisa dibayangkan jika janggut itu di cabut satu persatu.
Masyarakat pun menilai bahwa abu nawas lah yang menjadi pemenang dari tantangan ketiga orang pintar itu,karena jawabannya tidak bisa di sanggah dan ketiga orang pintar itu memilih diam setelah pertanyaannya di patahkan oleh jawaban mematikan dari Abu Nawas.
Nah..itu dia cerita dan kisah inspiratif dari Sufi Islam yang hidupnya penuh dengan canda tawa serta akal yang sangat cerdik,bahkan masyarakat merasa terhibur dengan kecerdikan akal abu Nawas karena bisa dijadikan tontonan masyarakat dilapangan yang sangat luas pada saat itu.
BACA JUGA :  Pemahaman Demokrasi di Desa dan Perilaku Demokratis Yang Dilakukan Oleh Masyarakat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *