Pengaruh globalisasi membuat budaya asing masuk ke Indonesia dengan mudah dan cepat. Budaya asing yang tidak selalu sesuai dengan tata krama Indonesia bisa mempengaruhi cara berpikir dan bertindak generasi muda. Misalnya, gaya hidup hedonisme, konsumtif, individualis, dan liberal yang cenderung mengabaikan norma-norma sosial dan agama. Perkembangan teknologi juga memberikan dampak positif dan negatif terhadap tata krama jaman sekarang. Di satu sisi, teknologi memudahkan komunikasi dan informasi antara orang-orang. Di sisi lain, teknologi juga bisa menimbulkan perilaku tidak sopan, seperti cyberbullying, hoax, hate speech, dan pornografi.
Pergeseran nilai-nilai sosial juga menjadi salah satu penyebab menurunnya tata krama jaman sekarang. Nilai-nilai sosial yang dulunya dijunjung tinggi, seperti gotong royong, saling menghormati, toleransi, dan kekeluargaan, kini mulai terkikis oleh egoisme, individualisme, materialisme, dan fanatisme. Kurangnya pendidikan karakter juga berpengaruh terhadap tata krama jaman sekarang. Pendidikan karakter adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang baik melalui pengajaran nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan karakter perlu diberikan sejak dini oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat agar generasi muda memiliki tata krama yang baik.
Tata krama jaman sekarang membutuhkan perhatian dan perbaikan dari semua pihak. Tata krama bukan hanya sekedar aturan formal yang harus dipatuhi, tetapi juga merupakan cerminan dari kepribadian dan budi pekerti seseorang. Tata krama juga memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan bermasyarakat, seperti menciptakan suasana harmonis, menghindari konflik, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan rasa hormat dan percaya diri. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan tata krama jaman sekarang agar kita menjadi bangsa yang beradab dan bermartabat.