alumnikampus.com – Tunjangan Hari Raya adalah pendapatan di luar gaji yang diberikan oleh perusahaan atau institusi kepada pekerja atau karyawan.
Pegawai negeri sipil,pegawai swasta seperti mendapatkan bintang jatuh ketika menjelang lebaran karena mendapatkan tunjangan hari raya dari kantor atau institusi tempatnya bekerja.
Ketimpangan sosial ini terjadi selama turun menurun,dimana ada sebagian rakyat yang tidak mampu dan bekerja serabutan hanya menelan ludah dengan wajah yang pucat ketika melihat orang lain tersenyum manis bahkan tertawa mendapatkan tunjangan hari raya dari tempat mereka bekerja.
Tetapi besarnya THR yang diberikan pemerintah ternyata tidak mencukupi kantong Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim.
Ini terbukti dengan viralnya surat permintaan THR dari BNN kota tasikmalaya,kepada salah satu perusahaan transportasi PO Bus Budiman,isi surat itu berbunyi permohonan bantuan,partisipasi serta apresiasi untuk THR atau paket Lebaran untuk 28 anggota BNN Kota Tasikmalaya.
Aksi Uang Mainan untuk THR BNN
Protes sosial yang terjadi terkait sikap kepala BNN Tasikmalaya yang meminta THR kepada salah satu perusahaan transportasi adalah bentuk ekspresi geram masyarakat terhadap institusi negara tersebut.
Uang mainan dan pisang yang di berikan kepada BNN Tasikmalaya mengandung makna yang sangat dalam,karena ditengah masyarakat lain mati matian bertahan hidup dan bekerja tidak mengenal waktu demi keberlangsungan hidup keluarganya.
BNN yang notabene sudah mendapatkan bayaran bulanan serta THR dari negara malah tidak bersyukur dan memanfaatkan wewenang dan jabatannya untuk meminta THR lagi dari pihak swasta.
Sangsi Tegas Diperlukan Untuk Effect Jera
Setelah Iwan Kurniawan Hasyim mengakui adanya kesalahan dan mencabut surat permintaan THR ke PO Bus Budiman,seharusnya ini semakin PP mempermudah Inspektorat Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus ITTAMA BNN RI Untuk memberikan sangsi tegas kepada yang bersangkutan.
Dalam rapat terbatas Generasi Penerus Penyambung Lidah Rakyat Provinsi Jawa Timur mengutuk aksi penyalahgunaan gunaan wewenang oleh Kepala BNN Tasikmalaya dan berharap yang bersangkutan dihukum dengan tegas tanpa ada pengampunan sedikitpun agar perilaku seperti ini tidak ditiru oleh pejabat lainnya.
GENEP DARA Generasi Penerus Penyambung Lidah Rakyat Provinsi Jawa Timur mengajak masyarakat untuk bersama sama mengawasi dan tidak takut melaporkan jika mengetahui ada pejabat atau institusi yang menyalahgunakan wewenang dengan meminta barang atau uang kepada orang lain agar tidak terjadi lagi penindasan kepada masyarakat.
Penulis : wahyu prasetya
Editor : kak afid
BACA JUGA :  Indonesia VS Argentina, Peran Suporter dalam Konteks Bangsa dan Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *