Fenomena kehidupan jalanan yang
terjadi diberbagai penjuru dunia menghasilkan beberapa cerita yang penuh dengan
berbagai rasa mulai dari sedih,rindu,senang,cemas dan bingung,tetapi itu semua
dianggap sebagai proses pendewasaan bagi insan insan yang memilih hidup dijalanan
karena ingin mandiri serta melebarkan cakrawala berfikir.
Dalam sebuah perjalanan waktu
setiap orang mempunyai sejarah dan catatan hidup yang sengaja atau tidak
sengaja harus dijalani,siap atau tidak siap harus dihadapi karena tidak semua
kondisi atau rencana yang direncanakan akan tercipta sesuai dengan kenyataan.
Banyak sekali peristiwa jalanan
yang harus dibenahi secara serius oleh pemerintaah dan pemangku kebijakan agar
tidak terjadi lagi ketimpangan sosial atas nama kehidupan jalanan yang selalu mendapatkan
stigma negatif dari masyarakat karena setiap manusia mendapatkan hak yang sama
didepan agama dan negara.
Proses pembenahan sosial itu
bisa berupa rehabilitasi,pelatihan dan meningkatkan kemampuan agar mereka bisa
bersaing dalam bidang ekonomi sampai mencapai taraf hidup normal seperti
masyarakat pada umumnya.
Kerasnya hidup dijalanan
bukanlah sebuah peristiwa organik yang tiba tiba muncul dalam bentuk aktifitas
sosial tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekerasan dalam
kehidupan jalanan diantaranya
1. Kemiskinan
Banyak orang
yang hidup di jalanan menghadapi tingkat kemiskinan yang ekstrim. Mereka
mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke makanan, tempat tinggal, layanan
kesehatan, atau pekerjaan yang stabil. Kurangnya sumber daya ini dapat
memperburuk kondisi hidup mereka dan memicu kekerasan.
2. Kekurangan
tempat tinggal
Banyak penghuni
jalanan tidak memiliki tempat tinggal yang permanen atau layak. Mereka mungkin
terpaksa tinggal di tempat-tempat yang tidak aman, seperti trotoar, bangunan
terbengkalai, atau tempat penampungan yang penuh sesak. Kurangnya tempat
tinggal yang stabil dapat meningkatkan risiko kekerasan dan eksploitasi.
3. Gangguan
kesehatan mental
Banyak
orang yang tinggal di jalanan menghadapi masalah kesehatan mental yang serius.
Tanpa akses yang memadai ke layanan kesehatan mental, mereka mungkin mengalami
kesulitan dalam mengelola emosi, stres, dan masalah kejiwaan. Kondisi ini dapat
menyebabkan kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
4. Ketergantungan
dan penyalahgunaan zat
Ketergantungan pada narkoba dan alkohol umum
di antara mereka yang hidup di jalanan. Penyalahgunaan zat ini dapat
mempengaruhi kesehatan fisik dan mental individu, memperburuk kondisi hidup,
dan menyebabkan konflik serta kekerasan dalam interaksi dengan orang lain.
5. Kekerasan
jalanan
Keberadaan
kelompok atau geng jalanan yang terlibat dalam kegiatan kriminal dapat
menciptakan lingkungan yang berbahaya bagi mereka yang tinggal di jalanan.
Kekerasan jalanan seperti perampokan, penganiayaan, atau pemerasan dapat
meningkatkan risiko kekerasan di kalangan mereka yang rentan.
6. Diskriminasi
dan stigmatisasi
Orang yang tinggal di jalanan seringkali
mengalami diskriminasi dan stigmatisasi dari masyarakat. Perlakuan buruk ini
dapat menciptakan ketegangan, konflik, dan bahkan kekerasan.
tidak semua orang yang tinggal
di jalanan terlibat dalam kekerasan. Banyak orang yang berjuang untuk bertahan
hidup dalam keadaan sulit tersebut dan mencari cara-cara damai untuk mengatasi
tantangan mereka. Solusi jangka panjang untuk mengurangi kekerasan jalanan
melibatkan upaya yang komprehensif dan terkoordinasi, termasuk penyediaan
tempat tinggal yang aman dan terjangkau, akses ke layanan kesehatan,
pendidikan, dan pelatihan kerja, serta pengurangan kemiskinan dan
ketidaksetaraan sosial.
Permasalahan sosial jalanan ini
akan cepat selesai jika semua instrument Negara,tokoh masyarakat dan pemuka
agama saling bahu membahu untuk memberikan pembekalan moral dan spiritual
kepada setiap anak anak yang masih kecil agar mempunyai fikiran yang kokoh
serta keimanan yang kuat sehingga terhindar dari pengaruh negatif yang mengaancam
masa depannya di kemudian hari.