Osimhen Kecil
Nama Lengkapnya Victor James Osimhen, lahir pada tanggal 29 Desember 1998 adalah pemain sepak bola professional dari Nigeria yang bermain di posisi penyerang atau striker untuk klub Serie-A S.S.C Napoli dan Tim Nasional Nigeria.
Victor Osimhen kecil tumbuh dan besar di sebuah permukiman miskin dan kumuh di Olusosun daerah pinggiran Lagos Ibu Kota Nigeria. Osimhen sudah ditinggal wafat ibunya sejak kecil di usia sekolah. Beban Osimhen bertambah ketika ayahnya sakit-sakitan dan kehilangan pekerjaan. Hal itu membuat dia dan saudara-saudaranya harus mencari cara bertahan hidup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Osimhen kecilpun berjualan air minum botolan dipinggir jalanan yang berdebu, sedangkan saudaranya yang lain berjualan koran dan jeruk. Ketika malam tiba mereka mengumpulkan uang hasil jualan mereka diatas meja dan memberikan kepada kakak perempuannya untuk mengatur segala hal.
Berjualan dan bermain bola
Sembari berjualan air, Osimhen menghibur diri dengan bermain sepak bola bersama teman-temannya. Kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar mulai terlihat sejak saat itu. Teman-teman Osimhen mengakui bahwa dia mempunyai kekuatan ekstra baik fisik dan kecepatan. Namun karena kondisi ekonomi, sehingga membuat Osimhen tidak mampu membeli sepatu bola.
Sepatu sepak bola yang dia miliki adalah hasil memungut dari tempat pembuangan sampah di daerah tempat tinggalnya. Semua memori Osimhen kecil berjasa membentuk mentalitas baja, pantang menyerah, dan tekad untuk terus maju mengembangkan diri. Sepak Bola menjadi jalan bagi Osimhen untuk memperbaiki diri dan keluarganya dari kehidupan yang sulit.
Titik Balik Victor Osimhen
Kehidupan Osimhen mengalami titik balik saat ia mendapat panggilan dari Tim Nasional Nigeria U-17. Bakat bermain sepak bola Osimhen rupanya sudah terpantau sejak berlatih di sebuah akademi sepak bola lokal, Ultimate Strikers. Kesempatan tampil untuk Timnas Nigeria U-17 tidak di sia-siakan, ia keluar sebagai top skor dengan koleksi 10 gol sekaligus menyabet penghargaan pemain muda terbaik Nigeria. Sejak saat itu Osimhen mulai dilirik klub-klub Eropa, dan sejumlah penawaran di ajukan oleh Klub tersebut, namun Osimhen lebih memilih Wolfsburg. Selain karena nilai kontrak yang tinggi, faktor lainnya adalah klub asal Jerman itu juga menjalin kemitraan dengan Akademi Ultimate Strikers. Dari sana secara perlahan Victor Osimhen mulai bisa memperbaiki kualitas hidup keluarganya hingga ia mampu membelikan ayahnya sebuah rumah yang layak di Lagos.
Osimhen, malaria, dan cedera
Victor Osimhen secara rutin mengirimkan gajinya pada saudara kandungnya di Lagos. Namun perjalanan karir di Wolfsburg tidak semulus yang di perkirakan. Osimhen kesulitan mendapatkan menit bermain akibat malaria, dan faktor cedera yang sering menerpanya. Setelah semua itu Vfl Wolfsburg meminjamkannya ke klub Belgia Royal Charleroi Sporting Club dengan opsi pembelian permanen pada tahun 2018. Disinilah Osimhen Bangkit dan menemukan permainannya. Klub asal Perancis, Lille berani membayar 20 pounds atau setara Rp. 370 miliar untuk mendatangkan Osimhen dari Belgia.
Terbukti Osimhen semakin ganas, dia menyumbang 2 gol di laga debutnya melawan FC. Nantes dengan kemenangan 2-1. Hebatnya lagi Osimhen berhasil menorehkan 18 gol di seluruh kompetisi, yang menjadikannya sebagai top skor di tim LOSC. Lille.
Jadi pemain termahal
Berkat pencapaian Osimhen yang istimewa itu, Gennaro Gattuso yang menukangi Napoli pada waktu itu tidak ragu untuk menggaetnya dari Lille. Dan menjadi rekor transfer termahal Napoli Yakni sebesar 70 juta pounds di usianya yang masih 21 tahun, serta menyandang status sebagai pemain termahal Benua Afrika.
Semua pencapaian Osimhen hingga titik tertinggi saat itu, kembali terbentur kembali dengan situasi yang sangat sedih dalam hidupnya. Setelah Ibu yang tiada saat dia kecil, kini ayah yang menemaninya pada saat sulit dipanggil oleh sang Maha Pencipta. Osimhen kembali berurai air mata, karena ia tidak memiliki orang tua lagi. Mungkin, kedua orang tuanya sudah puas melihat kesuksesan anaknya.
Juara Serie-A bersama Napoli
Osimhen langsung tancap gas bersama Napoli. Ia menyumbangkan 10 gol musim debutnya di Liga Italia. Sempat cedera parah pada wajahnya di musim 2021-2022, karena mengalami benturan hebat dengan pemain Inter Milan, frustasi dan berfikir untuk pensiun dini dari karir sepak bolanya. Ternyata dokter mengatakan hal lain, ia masih bisa bermain bola dengan syarat harus menggunakan topeng. Osimhen kembali bangkit dari ranjangnya, melalui pemulihan tepat, cepat, dan kerja keras yang hebat, ia berhasil terlahir kembali. Osimhen muncul ke publik sebagai sosok baru yang mengenakan topeng seperti seorang superhero.
Bersama Luciano Spallletti dan Napoli, Osimhen menggila dan memuncaki top skor Serie-A italia dengan torehan 22 gol. Berkat penampilan impresifnya, Napoli bisa meraih Scudetto ketiga kalinya setelah penantian selama 33 tahun. Scudetto pertama Napoli diraih bersama legenda sepak bola Diego Armando Maradona pada tahun 1987 dan 1990. Atas pencapaian ini, Osimhen memberi kita contoh pengabdian pada orang tua, perjuangan hidup, mentalitas dan prestasi. Selamat dan tetap semangat Osimhen , terima kasih atas segala inspirasi hidup bagi kami dan bagi generasi muda kami.
Penulis : Arief Eka Prasetya
Editor : Kak Afied
BACA JUGA :  Sejarah dan Perkembangan Sepak Bola di Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *