Foto Mas Bagus saat melayani pengiriman kursi buatannya dengan menyewa mobil pick up.(red)

Matahari sudah mulai tenggelam, seakan tak sabar untuk bersembunyi dibalik pegunungan. Seorang pria duduk di teras rumahnya dengan secangkir kopi dan tembakau linting sebagai temannya. Mas Bagus Nakula Raharja namanya, yang beralamat di Desa Biting Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Itulah yang saya lihat pertama kali saat berhenti dirumahnya karena ada beberapa kursi dan lukisan yang dipajangnya menarik perhatian saya. Senyum sapanya terasa akrab dan mempersilahkan saya duduk sembari menawari kue gorengan di mejanya. 

Saya bertanya tentang kursi meja yang tertata dan pajangan lukisan yang ada ditembok rumahnya, ternyata itu semua adalah hasil karyanya. Ya, dilihat dari karya-karya mas bagus menyimpulkan bahwa beliau mempunyai bakat seni dan orang yang bertalenta menurut saya. Karena beliau membuat karya-karya itu tidak hanya pada satu jenis karya, bahkan lebih banyak lagi yang beliau buat sebelumnya. Contohnya seperti, cobek batu kali, ukiran kayu , relief dari semen, bahkan patung burung Garuda pun pernah beliau buat. 

Foto Galeri Teras (Bagus.red)

Sejenak kami menghentikan percakapan kami saat adzan Maghrib berkumandang, beliau mengajak saya menunaikan sholat berjamaah di surau tepat di depan rumahnya. Setelah kami kembali dari Surau, secangkir kopi hitam disuguhkan kepada saya. Semakin membuat saya betah duduk bersamanya dan ingin lebih tau banyak tentang karya-karyanya.

Ternyata mas Bagus membuat karya-karya itu selain karena beliau mempunyai bakat seni, juga sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya. Selain melalui karya seni rupa yang digelutinya sekarang ini, beliau mempunyai keterampilan di seni musik yakni bermain gitar. Sempat menciptakan lagu buatannya sendiri dan tampil di channel You Tubenya serta dinyanyikan oleh teman-teman dan adiknya sendiri.

Foto Mas Bagus saat membuat Patung Burung Garuda (bagus.red)

Kembali ke cerita awal, mas Bagus dengan usaha karya-karya meubelair dan lukis bakar serta ukirannya banyak mengalami kesulitan, terutama pemasaran hasil produksi. Hasil karyanya pun beliau promosikan di media sosial seperti facebook dan Tik tok, namun masih pasar online masih agak sulit ditembus dengan segala dinamikanya. Apalagi pasar offline dengan adanya kekurangan minat dari konsumen lokal, terutama karena faktor pembuat yang masih dianggap kurang tren dibanding buatan pabrik atau barang impor. Sehingga berdampak pada penjualan atas barang hasil produksi dari para Usaha Mikro Kecil dan Menengah Atau UMKM. 

BACA JUGA :  Inspirasi Lomba 17 Agustus Yang Banyak Ditunggu Oleh Anak Anak Hingga Orang Dewasa
Foto-foto kursi rotan sintetis karya mas Bagus Nakula (red).

Meski berapapun pesanan atas produk hasil karyanya, mas Bagus melayani permintaan para konsumen. Dengan harapan ada penjualan yang ia dapatkan dan mendapat rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya. Terkadang ada pula masa dimana tidak ada penjualan hingga beberapa hari yang memaksa harus mengencangkan ikat pinggang dan tetap berkarya demi menyambung hidup. Itu semua beliau hadapi dengan sabar, seraya berdoa kepada Tuhan atas segala perjuangannya dan kehidupan yang lebih baik.

Dari kisah perjuangan mas Bagus, disini diperlukan penanaman karakter bangga produk lokal Indonesia, terutama sejak usia dini di sekolah-sekolah. Dengan harapan para pelaku UMKM seperti mas Bagus bisa berkembang, dan bisa berjaya di negeri sendiri. Bersama kita bangkitkan kesadaran sesama bangsa untuk lebih mengutamakan membeli produk-produk lokal bangsa kita. Jangan bangga dengan memakai produk impor dari negara lain yang menjadikan bangsa kita sebagai pasar dan terjajah secara ekonomi di negara yang kita tinggali. Bangkit tidak bisa sendiri, bangkit tidak bisa hanya memberi instruksi, tapi bangkit adalah bersama bergotong-royong membantu membeli produk bangsa sendiri. Itu adalah bukti kita mempunyai dan menanamkan karakter cinta tanah air pada generasi penerus di bidang ekonomi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *