Foto anak-anak Sekolah Dasar belajar membuat makanan dan minuman. (Profil Pelajar Pancasila. red)

Aktivitas ekonomi dilakukan oleh manusia untuk memperoleh keuntungan demi mencukupi semua kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer, sekunder ataupun tersier. Berbagai macam aktivitas ekonomi bisa kita temui diberbagai tempat misalnya di pasar, mall, dan tempat-tempat wisata sebagai objek perputaran uang negara.

Tidak hanya terbatas pada jual beli barang, bidang jasa juga menjadi segmen ekonomi yang banyak dilakukan serta dijadikan peluang oleh masyarakat. Karena di sektor ini kita hanya memerlukan modal keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kemampuan masyarakat dalam membangun berbagai bentuk karya yang dikhususkan untuk bahan bisnis terkadang menemui halangan terutama untuk pemasarannya.

Fakta kondisi sosial masyarakat saat ini mengalami kontra paradigma yang tidak berpihak kepada industri dalam negeri atau UMKM. Hal ini bisa dinilai dari semakin banyaknya produk impor yang membanjiri tempat penyedia beraneka macam kebutuhan masyarakat mulai dari sektor pendidikan, rumah tangga dan keperluan kantor.

Foto barang impor yang dijual di etalase sebuah toko

Meskipun alat tersebut dibuat dari negara orang tetapi harga penjualannya jauh lebih murah dari barang dalam negeri. Yang notabene barang dibuat oleh generasi bangsa sendiri dengan berbagai keterampilan yang dimiliki. Bagi masyarakat yang gandrung dengan produk luar negeri akan memilih barang impor untuk dibeli karena dinilai memiliki kualitas yang lebih dari pada produk lokal.

Perilaku pasar yang seperti ini bisa menjadi tolak ukur rasa nasionalisme warga negara Indonesia yang lebih memilih pabrikan luar negeri. Seharusnya setiap warga negara memberikan dukungan penuh terhadap semua karya anak bangsa agar bisa berkembang sampai menembus pasar internasonal. Karena, sangat mustahil menembus tembok pasar internasional tanpa memiliki dukungan lokal yang maksimal dari masyarakat.

BACA JUGA :  Rekomendasi Tempat Wisata Di Malang

Keuntungan lain yang didapatkan oleh negara dari perputaran produk dalam negeri adalah akan mendapatkan pemasukan dari sektor pajak yang dihasilkan dari transaksi dagang. Uang pajak itu digunakan untuk mendukung jalannya roda pemerintahan dan membangun pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Apakah kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong.” (Pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi, 1966)

Maka kita harus kembali pada prinsip ekonomi kerakyatan Pancasila, dengan mengaplikasikan Sila Ke Tiga yaitu Persatuan Indonesia. Dalam hal ini kita harus saling mengingatkan tentang pentingnya bersatu untuk bersama meningkatkan ekonomi bangsa kita. Karena tanpa adanya rasa persatuan, rasa persaudaraan sebangsa setanah air kita sulit untuk melawan dampak globalisasi, yaitu serbuan barang impor yang masuk ke dalam negeri. Gerakan kesadaran bersama untuk membeli produk-produk dalam negeri harus tetap digaungkan dan dilaksanakan. Jangan sampai produk buatan bangsa kita berteriak diam tak bergerak, pasar kita penuh sesak barang impor yang semakin marak.

Menanamkan kecintaan pada produk lokal Nusantara sejak usia dini sangat penting dilakukan, yaitu dengan mengenalkan dan mengajarkan tentang menghargai produk-produk dalam negeri. Tentunya dengan mengajak anak-anak kita membeli produk lokal dari barang kebutuhan pribadi dari terkecil sehingga selektif dan parsitipatif dalam program cinta produk Indonesia yang digagas pemerintah.

Sudah saatnya segala komponen bangsa ini, dimulai dari keluarga, petani, pedagang, sektor swasta, hingga abdi negara untuk bersama mengedukasi anak-anak negeri. Belajar mencintai produk-produk dalam negeri guna memperlancar sektor ekonomi pembangunan negeri ini. Itu semua adalah bentuk penanaman nilai-nilai Pancasila berlandaskan rasa cinta tanah air dan persatuan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BACA JUGA :  Bulan Suci Ramadhan Dan Keutamaannya Yang Tidak Terdapat Di Waktu Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *