Foto Kegiatan Pondok Ramadhan Di Salah Satu Sekolah

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh umat muslim sedunia.
Karena dibulan ini Allah SWT memberikan keutamaan yang tidak terdapat pada waktu lain.
Sehingga umat muslim berusaha memaksimalkan datangnya bulan Ramadhan dengan lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri pada sang Khalik.
Agus Arifin dalam karyanya berjudul Fikih Puasa, Ramadhan adalah salah satu bulan di perhitungan Qomariyah.
Ramadhan sendiri berasal dari kata kerja Ramida yang berarti membakar, Terik, atau sangat panas.
Bulan Ramadhan ini terjadi pada waktu kondisi alam di Jazirah Arab sangat panas dan kering.
Ramadhan memiliki nama-nama lain sebagai sebutan yaitu, Sahrul Qur’an, Sharush-Shiyam, Shahrush-Sabr, dan lainnya.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Bulan Ramadhan memiliki keutamaan-keutamaan.

Keutamaan Dalam Bulan Ramadhan

  1. Bulan Berkah Tercantum Dalam Al- Quran
    Ramadhan adalah bulan penuh berkah dimana setiap amalan ibadah kita akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
    Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Quran pada Surah Al-baqarah ayat 185, Allah berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰىوَالْفُرْقَانِۚ

فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌمِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ
يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَوَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١

syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur’ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân,
fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar,
yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn

Artinya :
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah.
Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya)
sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”.

  1. Bulan Wajib Untuk Berpuasa
    Pada bulan Ramadhan, umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib puasa diwajibkan untuk berpuasa. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits.
BACA JUGA :  Cara Mengatasi Permasalahan Sosial dan Kehidupan Jalanan

“Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian.
Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan. “

Bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib berpuasa, maka harus melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW bersabda :
“Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian.
Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan. “

  1. Bulan Dimana Pintu Surga Dibuka Dan Ditutupnya Pintu Neraka
    Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka ada di bulan Ramadhan. Seperti dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata ,

Rasulullah SAW bersabda : “Apabila bulan Ramadhan telah tiba, dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka (Jahim), dan dibelenggulah setan-setan”.

  1. Bulan Turunnya Al-quran

Selain penjelasan surah Al Baqarah ayat 185 tentang penurunan Al-Quran, juga dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Seperti diriwayatkan dari Wailah bin Asqa, Nabi bersabda : “Telah diturunkan Shuhuf Nabi Ibrahim di awal malam Ramadhan,
dan juga diturunkan Taurat pada tanggal ke 6 Ramadhan, dan diturunkan pula Injil tanggal 13 Ramadhan, dan diturunkan Zabur 18 Ramadhan,
dan diturunkan Al-Qur’an di hari 24 Ramadhan”. (Hadits Riwayat Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul iman, dinukil Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Quran).

  1. Bulan Adanya Malam Lailatul Qadr
    Pada bulan Ramadhan, umat Islam akan menemui satu malam bernama malam Lailatul Qadar. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits.
BACA JUGA :  Menghargai Sebuah Proses, Belajar Dari Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Asuhan Shin Tae Yong

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap ridha Allah), akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.
Dan barang siapa yang qiyamul lail di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan ihtisab, akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim, dinilai shahih)

Adapun yang dimaksud dengan malam Lailatul Qadr yaitu malam penuh kemuliaan. Di malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperkaya amalan, baik amalan wajib maupun sunnah.

Indahnya malam di bulan Ramadahan akan tambah membuat Bahagia umat muslim. Dimana pada suatu malam di bulan Ramadhan ada satu malam Istimewa. Ya, Malam Lailatul Qadr namanya.

Yang dimaksud dengan malam Lailatul Qadr yaitu malam penuh kemuliaan. Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperkaya amalan ibadah, baik amalan wajib maupun sunnah.

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab (hanya mengharap ridha Allah),
maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang melaksanakan qiyamul lail di malam Lailatul Qadr dengan penuh iman serta ihtisab, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim, dinilai shahih)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *